Rachel adalah psikolog klinis lulusan dari Universitas Tarumanagara. Bagi Rachel, hidup adalah proses belajar, sehingga setiap pengalaman hidup dapat selalu memberi pembelajaran untuk pengembangan potensi diri individu. Rachel memiliki keahlian dalam menangani berbagai permasalahan psikologis pada dewasa dan remaja seperti stress, depresi/gangguan mood lainnya, hubungan dengan pasangan dan dalam keluarga, serta masalah kepribadian. Melalui konseling berbasis pendekatan kognitif dan perilaku, Rachel akan mendengarkan dengan empati untuk membantu klien agar semakin mengenali diri sendiri dan juga natur permasalahan yang dihadapi, hingga mencapai penyelesaian masalah yang mengarahkan pada kesejahteraan psikologis klien.

Senin, pukul 14:00 - 21:00 WIB|Selasa & Rabu, pukul 10:00 - 17:00 WIB

Meraih gelar sebagai Psikolog Klinis dari Universitas Gunadarma, Fitri Jayanthi adalah psikolog yang ahli dalam menangani permasalahan dalam bidang Quarter Life Crisis, Relasi Keluarga, Overthinking, Pengembangan diri dalam Pendidikan dan Karir, Penanganan Lansia, serta Group Therapy. Sebagai psikolog Bicarakan.id, Fitri memiliki misi untuk membantu individu melihat suatu permasalahan dari sudut pandang yang berbeda, serta menjadikan permasalahan tersebut sebagai kesempatan untuk individu tumbuh dan berkembang, agar dapat menikmati kehidupan yang lebih baik di masa depan.

Senin - Rabu : 09:00 - 17:00
Kamis - Jumat : 11:00 - 16:00

Amirra adalah seorang psikolog anak dan dewasa dari Universitas Tarumanagara. Ia berpengalaman di bidang Relationship Counseling (Pernikahan), Trauma dari Abuse/Kekerasan (baik itu fisik maupun mental), dan Pengembangan Diri/Self-Development. Sebagai seorang psikolog yang terdaftar dalam keanggotaan IATC (Indonesian Art Therapy Community), Amirra selalu berupaya menciptakan hubungan therapeutic dengan klien dengan tujuan membantu mereka mencapai kehidupan yang seimbang, berkualitas, dan bermakna. Diluar pekerjaannya sebagai seorang psikolog, dia senang memasak, travelling, dan mendengarkan dengan simpati berbagai cerita hidup dari orang lain.

Koleta adalah seorang psikolog klinis dari UNIKA Atma Jaya Jakarta. Ia memiliki keahlian dalam menangani individu dewasa maupun remaja dengan isu yang berkaitan dengan pengembangan diri, pengalaman traumatis, relasi dengan pasangan dan keluarga, serta permasalahan psikologis lainnya seperti kecemasan, keinginan bunuh diri, serta relasi dengan pasangan atau keluarga. Koleta menyadari bahwa seringkali terdapat kondisi yang membuat kita merasa tidak berdaya atau tidak memiliki kontrol dalam hidup. Namun sebagai seorang manusia, ia percaya bahwa kita semua memiliki potensi dan kapabilitas untuk menghadapi permasalahan tersebut. Selama proses konseling dengan klien, Koleta menyadari bahwa menyediakan ruang aman dan nyaman bagi klien bercerita adalah kunci penting dalam pemulihan. Sepanjang proses ini, Koleta akan mendampingi klien untuk dapat kembali menemukan kepercayaan diri, harapan, dan kesejahteraan psikologis.

Senin : 14.00 - 20.00
Selasa : 19.00 & 20.00
Rabu : 19.00 & 20.00
Kamis : 10.00 - 20.00
Jumat : 19.00 & 20.00
Sabtu : 10.00 - 14.00
Minggu : 10.00 - 12.00

Shiane Anita Syarif, atau yang biasa dipanggil Ane ini merupakan Psikolog Klinis lulusan dari Universitas Gadjah Mada. Ia berpengalaman dalam menangani permasalahan seperti stres kehidupan, kecemasan, depresi, pengelolaan emosi dan suasana hati, relasi dengan orang lain, sampai dengan masalah pekerjaan. Baginya, mulai membicarakan cerita hidup dapat memberi kesempatan pada diri untuk bertumbuh. Melalui pendampingan yang dilakukannya, ia ingin membantu klien agar lebih memahami permasalahan, kebutuhan diri, kesempatan dan potensi yang dimiliki. Dalam proses konseling, ia akan selalu berupaya untuk bersama-sama menemukan alur pemulihan yang cocok dengan kondisi dirimu.

Senin & Rabu 16.00 – 21.00 
Selasa & Kamis 10.00 – 15.00

Indri adalah psikolog klinis lulusan Universitas Surabaya yang memiliki pengalaman melakukan konseling selama lebih dari 10 tahun. Permasalahan yang sering ditangani terkait trauma, low mood, kecemasan, depresi, dan juga pengenalan serta pengembangan diri. Indri memiliki peminatan dalam pendekatan mindulness-based dan juga art therapy. Dalam proses konseling, Indri percaya bahwa setiap manusia memiliki keunikan masing-masing dan akan berkembang dengan cara masing-masing. Oleh karena itu, perubahan tidak harus tampak seperti sebuah lompatan besar, melainkan langkah-langkah yang terkecil pun sangat berarti. Dengan bergabung di Bicarakan.id, Indri berharap dapat membantu banyak orang untuk dapat menjalani hidup dengan penuh kesadaran, sehingga kualitas hidup menjadi lebih baik.

Verisca Marciana Kesuma adalah psikolog klinis lulusan dari Universitas Tarumanagara, Jakarta. Verisca memiliki keahlian dalam permasalahan relasi, kecemasan, dan pengalaman traumatis di masa lalu. Ia percaya bahwa salah satu proses kehidupan adalah pencarian jati diri. Dalam proses tersebut, sangatlah wajar jika terkadang kita merasa ingin menyerah atau takut, namun Verisca juga meyakini bahwa setiap orang memiliki kekuatan untuk bisa melalui proses tersebut. Membicarakan kekhawatiran kita dengan seorang profesional bisa menjadi langkah yang sangat berarti dalam pembentukan jati diri kita sesungguhnya.

Joana atau yang biasa lebih sering dipanggil Vena merupakan Psikolog Klinis dari Universitas Padjadjaran yang memiliki  ketertarikan dalam membantu individu dewasa muda untuk lebih mengenal dirinya sendiri dan juga mengembangkan potensi dalam dirinya. Ia juga memiliki keahlian dalam menangani kasus terkait masalah tumbuh kembang anak, relasi orangtua dan anak, permasalahan sosial emosional, anak berkebutuhan khusus, dan permasalahan belajar. Vena memiliki misi untuk membantu klien mengenal dan juga mengembangkan dirinya.

Senin 08.00-18.00
Selasa 16.00-21.00
Jumat 08.00-18.00

Michelle merupakan seorang Psikolog Klinis Dewasa lulusan UNIKA Atma Jaya Jakarta. Michelle memiliki keahlian dalam menangani isu seputar relasi dengan pasangan atau keluarga, pengelolaan emosi, pengembangan diri, serta permasalahan psikologis seperti stres dan kecemasan, depresi, pengalaman traumatis, dan gangguan kepribadian. Ia percaya bahwa setiap individu memiliki keunikan pribadi yang terbentuk melalui pengalaman hidup. Berbagai peristiwa kehidupan tersebut sejatinya dapat membantu individu untuk bertumbuh dan mengembangkan potensi terbaik dalam dirinya. Melalui kolaborasi yang tercipta secara empatik, Michelle akan berupaya agar klien dapat semakin mengenali diri dan berdaya sebagai pribadi.

Senin: 14.00-20.00
Kamis: 14.00-20.00
Jumat: 14.00-20.00

Laras adalah seorang psikolog klinis dewasa dari Universitas Padjadjaran. Ia berpengalaman dalam bidang Couple Counseling, Crisis Counseling, dan Prokrastinasi. Sebagai seorang psikolog yang menguasai dasar Bahasa Isyarat Indonesia, Laras selalu berupaya menyediakan layanan yang seimbang agar semua orang mendapatkan kesempatan yang sama untuk mengembangkan dirinya menjadi lebih bermakna dan bermanfaat. Selain bekerja menjadi psikolog, Laras juga mengajar Bahasa Inggris, senang membuat aksesoris, membaca buku, dan mengeksplorasi hal baru

Senin 19.00-22.00
Selasa 16.00-18.00, 19.00-22.00
Kamis 16.00-18.00, 19.00-22.00
Jumat 10.00-12.00
Sabtu 10.00-12.00, 19.00-22.00
Minggu 10.00-12.00, 19.00-22.00

Halo, perkenalkan saya Maitsa Kamilla Rachmadewi, psikolog klinis dewasa di Bicarakan.id. Setiap dari kita pasti akan dihadapkan dengan masalah di setiap fase dalam hidup. Dalam pekerjaan saya sebagai psikolog, saya percaya bahwa dengan adanya empati, keterbukaan, kehangatan, serta penerimaan yang akan diberikan selama sesi konseling akan membantu seseorang dapat mengenali dan menemukan kekuatan dalam diri untuk mengahapi masalah yang dialami. Yuk mari kita bersama-sama ungkap kekuatan yang ada di dalam dirimu di dalam ruang konseling. Saya tunggu di ruang konseling ya! Sampai jumpa 🤗

Andin adalah Psikolog Klinis yang menyelesaikan pendidikan magister psikologi profesi di Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya. Bagi Andin, salah satu keistimewaan dalam hidup adalah ketika seseorang mampu untuk menjadi pribadi yang otentik. Andin yakin melalui pemupukan belas kasih, keberanian, dan empati terhadap diri dapat membantu seseorang untuk mencapai diri terbaiknya. Dimulai dengan menyadari dan memahami permasalahan yang dialami, merupakan langkah awal dalam berproses untuk menjadi diri terbaik seseorang. Yuk bersama-sama, temukan diri terbaik-mu di ruang konseling. Sampai bertemu! :)

Tiara adalah seorang psikolog klinis dewasa lulusan Universitas Indonesia yang juga merupakan
seorang public speaker dan trainer di bidang wellbeing dan kesehatan mental. Berbagai kasus yang
dapat ditangani diantaranya adalah stress, kecemasan, depresi, burnout, masalah penyesuaian,
kasus-kasus di tempat kerja, isu postpartum, persiapan pernikahan, masalah pernikahan dan lainnya.
Teknik psikologi yang diberikan diantaranya Cognitive Behavioral Therapy, Solution-Focused Brief
Therapy, Acceptance Commitment Therapy, Compassion-Focused Therapy, Mindfulness-Based
Stress Reduction Therapy, serta Dialectical Behavior Therapy. Tiara telah membantu individu dan
kelompok baik di Indonesia maupun di berbagai negara, dari berbagai latar belakang dan budaya.
Tiara juga berkomitmen untuk menciptakan area yang aman serta tidak menghakimi, dimana klien
dapat bebas mengekspresikan pikiran serta perasaannya di dalam sesi konseling yang dijalani.

Nathasya Shesilia Kristhi adalah psikolog klinis lulusan Universitas Katholik Atma Jaya. Nathasya memiliki pengalaman menangani klien dengan kendala psikologis terkait suasana hati, kecemasan, perasaan hampa, duka cita, depresi, konflik dalam diri (interpersonal conflict) & orang lain (intrapersonal conflict), dan psikotik. Dalam upaya memunculkan insight terhadap masalah klien, Nathasya dapat menggunakan pendekatan psikoanalisa, psikologi individual, dan humanistik. Secara lebih spesifik, psikoterapi yang dapat diberikan adalah CBT, Cognitive Therapy, REBT, SFBT, DBT, Client-centered, dsb. Saat melakukan sesi konseling, Nathasya menggambarkan bahwa ruang konseling adalah ruang yang paling aman dan terbebas dari penghakiman, sehingga klien dapat menjadi dirinya seutuhnya dan meyakini bahwa selalu ada hal yang dapat dilakukan di tengah situasi menekan.

Memperoleh kualifikasi sebagai Psikolog Klinis dari Universitas Tarumanagara, Mario Albert percaya bahwa “If you don’t say what you think, you’re punishing yourself.” Melakukan percakapan secara terbuka merupakan proses yang penting dalam sesi konseling. Mario memiliki pengalaman dalam menangani masalah pada toxic relationship, depresi, kecemasan, pengendalian emosi, dan pencarian makna hidup. Sebagai konselor Bicarakan.id, Mario memiliki misi untuk membantu klien untuk meningkatkan kualitas hidupnya sehingga bisa lebih bermakna.

Senin & Selasa, pukul 10:00 - 21:00 WIB|Rabu - Jumat, pukul 10:00 - 19:00 WIB

Mariska Johana Heryputri merupakan psikolog klinis dari Universitas Padjadjaran yang memiliki ketertarikan kuat pada pola asuh dan permasalahan tumbuh kembang anak dan remaja. Mariska juga memiliki pengalaman menangani anak dengan kebutuhan khusus. Selain itu, Mariska juga memiliki pengalaman dalam konseling karir, bakat dan minat. Ia percaya bahwa pada dasarnya setiap orang memiliki kemampuan untuk mengembangkan potensi dalam dirinya secara maksimal, merubah keterbatasan dan kelemahan menjadi kekuatan diri untuk mencapai tujuan dan cita-cita yang diinginkan. Sebagai psikolog di Bicarakan.id, Mariska memiliki misi untuk membantu klien dalam meningkatkan kualitas pola asuh orangtua dan hubungan antar keluarga sehingga klien dapat berkembang secara maksimal dan mencapai tujuan hidup yang dimilikinya.

Joe Irene adalah psikolog klinis dengan pendidikan S2 Psikologi di Universitas Tarumanegara. Joe yakin bahwa setiap manusia memiliki potensi untuk bertumbuh melalui berbagai tantangan hidup. Meskipun demikian, diperlukan tempat yang aman untuk mendukung pertumbuhan tersebut. Guna membangun rasa aman dalam diri individu, Joe akan mendengarkan dengan empati dan membantu klien menyusun perencanaan tindakan nyata. Area minat Joe adalah seputar konflik keluarga, masalah relasi pernikahan dan pacaran, serta isu regulasi emosi. Joe juga sangat terbuka untuk konsultasi mengenai pengasuhan dan perkembangan anak. Melalui konseling dengan Joe, diharapkan setiap individu dapat merasa diterima, semakin mengenal diri sendiri, dan dapat mewujudkan kesejahteraan psikologis.

Sebagai seorang psikolog klinis, Hilmy sempat menjadi konselor di salah satu perusahaan decacorn untuk membantu pegawai dalam menghadapi permasalahan pribadi (mulai dari klien dengan permasalahan keseharian hingga klien dengan gangguan klinis) maupun permasalahan pekerjaan. Hilmy juga sempat berkecimpung dalam penanggulangan bencana covid-19 untuk membantu pasien dan tenaga medis dalam menghadapi permasalahan psikologis. Hilmy telah banyak bekerja dengan klien usia dewasa dengan permasalahan emosi, relasi (dengan pasangan, teman dan orang tua) gangguan kecemasan, depresi, dan klien dengan permasalahan seputar orientasi seksual dan gender. Hilmy percaya bahwa menyediakan ruang aman dan nyaman bagi klien serta membantu klien menghadapi permasalahannya adalah kunci untuk pulih dan semakin bertumbuh.

Senin : 15.00-20.00
Selasa : 15.00-20.00
Rabu : 15.00-20.00
Kamis :15.00-20.00
Sabtu : 08.00-13.00

Yuni merupakan Psikolog Klinis Dewasa Lulusan UNIKA Atma Jaya Jakarta. Yuni memiliki keahlian dalam menangani isu-isu yang terjadi pada dewasa awal, seperti hubungan percintaan, persiapan pernikahan, awal pernikahan, karir, pekerjaan, pengembangan diri, keluarga, dan hubungan sosial, serta gangguan kepribadian. Ragam klien dan permasalahan yang pernah ditemui, membuat Yuni percaya bahwa setiap klien memiliki kekuatan untuk bisa menyelesaikan permasalahan dan pulih dari krisisnya. Salah satu komitmen Yuni adalah berusaha untuk membantu klien menyadari kekuatan tersebut dengan menjadi pendengar yang baik dan tidak menghakimi apapun situasi yang klien sedang hadapi. Dengan begitu, klien bisa memiliki ruang aman untuk menjadi dirinya sendiri, terbuka dan pada akhirnya bisa berproses bersama untuk menemukan solusi dari permasalahan serta bertumbuh ke arah yang lebih baik.

Senin - Jumat: 12.00- 17.00
Sabtu : 13.00-15.00

Gracia Ivonika (Ivon) adalah seorang psikolog klinis lulusan Universitas Tarumanagara yang banyak membantu klien anak dan orangtua, remaja, hingga dewasa muda. Sebagai psikolog, Ivon percaya bahwa setiap orang memiliki hak untuk didengarkan dan dimengerti. Misi Ivon sebagai psikolog adalah untuk mengarahkan setiap klien pada kesejahteraan psikologis yang lebih baik. Hal tersebut dilakukan melalui konseling dan berbagai pendekatan psikoterapi. Selama praktiknya, Ivon telah banyak membantu klien dengan masalah seperti isu akademis, emosi dan mood, trauma, konflik relasi interpersonal, dan pengembangan diri.

Angellia Lestari Christiani merupakan seorang Psikolog Klinis Dewasa, lulusan Universitas Atma Jaya. Ia memiliki ketertarikan di bidang relasi dengan pasangan dan banyak membicarakan mengenai isu-isu terkait relasi dalam berbagai webinar. Percaya bahwa relasi yang baik dengan orang lain berawal dari pemahaman yang baik akan diri sendiri, Angel juga banyak menangani mengenai persoalan dalam diri masing-masing. Saat ini, Angel juga mengajar sebagai dosen fakultas Psikologi di Universitas Atma Jaya. Selama praktik, Angel juga aktif bergerak di bidang industri, terutama sebagai asesor dan trainer. Area minat Angel adalah di bidang relasi dengan pasangan, orientasi seksual, hingga pengembangan diri.

Devina Dwitiya Winarto adalah psikolog klinis yang menyelesaikan pendidikannya di Universitas Tarumanagara. Sejak kecil, Devina memiliki ketertarikan di bidang kesehatan dan memiliki prinsip bahwa kesehatan jiwa dan fisik sama-sama penting. Oleh sebab itu Devina memiliki prinsip untuk memberikan penanganan secara holistik dengan memperhatikan aspek psikis dan medis dari seseorang. Devina memiliki bidang ketertarikan seputar perkembangan kepribadian dan konsep diri manusia, karena hal tersebut merupakan faktor terpenting yang mepengaruhi terbentuknya gangguan psikologis. Devina memiliki keahlian dalam menangani kasus gangguan kepribadian, depresi dan kecemasan, self-harm, grieving, dan lainnya. Sebagai psikolog, Devina merupakan sosok yang bersahabat, namun tegas. Ia percaya bahwa manusia dapat bahagia jika mereka berani untuk melakukan perubahan. Oleh sebab itu salah satu prinsip yang dipegang Devina adalah "Courage brings happiness."

Eviana Misty adalah seorang psikolog klinis lulusan Universitas Tarumanagara yang memiliki keahlian dalam membantu anak, remaja, serta dewasa awal dalam mengatasi kecemasan, masalah relasi, dan masalah akademis. Evi percaya dengan membentuk pola pikir serta rutinitas yang sehat, ia dapat membantu meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan mental dari klien. Misi Evi sebagai psikolog di Bicarakan.id adalah untuk mendukung para Pembicara dalam meningkatkan self-compassion dan menjadi pribadi yang mampu memandang diri secara positif.

Dewa adalah seorang psikolog klinis yang menamatkan pendidikan S1 Psikologi di
Universitas Brawijaya dan melanjutkan pendidikan S2 Psikologi Profesi Klinis di Universitas
Tarumanagara. Menurut Dewa, proses belajar tidak pernah ada masanya, karena kehidupan
merupakan tempat belajar seumur hidup. Oleh sebab itu, Dewa meyakini dengan usaha
meningkatkan kesadaran individu akan masa kini, setiap individu akan belajar menerima
masa lalu sebagai pengalaman yang berharga, dan berusaha merancang masa depan
sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Dewa memiliki keahlian dalam menangani isu psikologis yang berkaitan dengan permasalahan emosi, relasi dengan orangtua/pasangan, konflik dalam keluarga, stres, depresi, serta masalah kepribadian. Melalui proses konseling, Dewa akan membantu klien menemukan kebermaknaan dan mencapai kesejahteraan psikologis.

Ima adalah seorang Psikolog Klinis Dewasa lulusan Universitas Indonesia (S1) dan Universitas Padjadjaran (S2). Ima telah banyak bekerja dengan klien usia dewasa dengan permasalahan emosi, kecemasan, hubungan dengan orang lain (keluarga dan pasangan), issue seputar pekerjaan, dan pertumbuhan/perkembangan diri. Penting bagi Ima untuk menciptakan hubungan terapeutik dengan individu yang menjadi kliennya agar individu dapat merasa aman, percaya, nyaman untuk bercerita. Hal ini bertujuan untuk dapat membantu individu memahami potensi/kekuatan diri yang dapat digunakan untuk membantu dirinya dalam menghadapi tantangan dalam kehidupannya dan berkembang menjadi individu yang lebih sejahtera secara psikologis.

Selasa 09.00 - 12.00
Jumat 09.00 - 12.00

Fika menyelesaikan studinya di Magister Psikologi Universitas Tarumanegara dengan spesialisasi klinis anak dan dewasa. Kesenangannya membagi ilmu juga memotivasinya untuk menjadi dosen honorer di salah satu perguruan tinggi swasta di Jakarta. Saat ini, ia berpraktik sebagai psikolog klinis di salah satu rumah sakit swasta di Tangerang. Dari berbagai kasus yang pernah ditangani, ia berpengalaman dalam bidang perkembangan anak & remaja, keluarga, hubungan interpersonal, self-improvement, emosi dan komunikasi. Dengan mottonya “Tidak ada masalah yang tidak ada jalan keluarnya”, ia mempunyai misi untuk membantu menggali potensi positif dalam dirimu — sehingga kamu bisa merasa percaya diri untuk melihat masalah hidup sebagai tantangan untuk terus tumbuh dan berkembang.

Selasa, Kamis, dan Jumat, pukul 12:00 - 17:00 WIB

Fajrin atau yang akrab disapa dengan Arin merupakan seorang Psikolog Klinis yang memiliki ketertarikan pada anak, remaja, dan dewasa. Arin berfokus kepada mengembangkan individu dengan membantu melalui kekuatan/ kelebihan yang individu tersebut miliki. Hal tersebut didapatkan melalui rasa percaya, aman, dan empati satu sama lain antara Arin dengan individu tersebut dalam menghadapi suatu permasalahan/ kasus. Beberapa ketertarikan dan pengalaman Arin dalam menangani kasus seperti gangguan belajar, hambatan intelektual, trauma, masalah emosi, gangguan bahasa, ketergantungan zat, kecemasan, depresi, dan gangguan suasana hati. Melalui konseling dengan Arin, diharapkan setiap individu dapat merasa diterima, memahami dirinya, hingga dapat memberdayakan dirinya agar dapat sejahtera secara psikologis serta tumbuh dan berkembang menjadi individu yang lebih baik lagi.

Khadijah atau biasa dipanggil Key memiliki cita-cita menjadi Psikolog sejak kelas 5 SD. Berbekal cita-cita tersebut Key menempuh pendidikan S1 Psikologi di Universitas Gadjah Mada dan melanjutkan pendidikan profesi Psikologi Klinis (S2) di Universitas Indonesia. Key percaya setiap orang memiliki masalah, dan bahwa langkah pertama dari penyelesaian sebuah masalah adalah berani mengungkapkannya. Menceritakan masalah kepada orang yang tepat adalah upaya untuk mencari jalan keluar dan memaknai kehidupan. Key memiliki pengalaman mendengarkan dan membantu klien menangani masalah perkembangan anak dan remaja, attachment style, pola parenting, depresi, kecemasan, trauma, isu keluarga, pernikahan, dan hubungan dengan pasangan.

Edward Septianto merupakan psikolog klinis dari Universitas Tarumanegara yang memiliki ketertarikan kuat pada pengembangan diri individu. Edward meyakini bahwa setiap individu mampu untuk berdaya dengan cara mereka masing-masing. Peran psikolog disini adalah sebagai fasilitator yang dapat membantumu menemukan & membentuk versi terbaik dari dirimu. Versi terbaik ini tentunya dapat dilihat ketika seseorang dapat berfungsi pada aspek pekerjaan, relasi, dan hobinya. Edward memiliki minat yang dalam pada konflik relasi antar pasangan atau keluarga, permasalahan emosi, kecemasan, depresi, isu seksualitas, dan gangguan psikologis lainnya yang dapat mempengaruhi fungsi individu.

Senin – Jumat pukul 13.00 – 21.00 WIB

Stella adalah seorang Psikolog Klinis yang berpengalaman dalam membantu Pasangan dan Keluarga, isu Trauma pada individu, Kecemasan dan Depresi, serta membantu Anak dan Remaja, baik terkait permasalahan tumbuh kembang, permasalahan belajar, emosi serta permasalahan perilaku. Selain memiliki praktik pribadi di Jakarta Utara & di Klinik tumbuh kembang anak dan remaja di Jakarta Selatan, Stella juga merupakan dosen tidak tetap di salah satu perguruan tinggi swasta di Jakarta. Selain dunia psikologi klinis dan akademisi, berbekal pengalamannya yang cukup luas di dunia HR (industri & organisasi), Stella juga berpengalaman dengan konseling karyawan dan pengembangan karir individu. Stella percaya bahwa pada dasarnya setiap orang memiliki kemampuan untuk berkembang, untuk itu perlu keluar dari pola lama yang membatasi potensi individu dan bergerak menuju perubahan yang lebih baik.

Sylvia Angelika, M. Psi., Psikolog merupakan Psikolog Klinis lulusan dari Universitas Tarumanagara. Sylvia memiliki keahlian dalam menangani permasalahan terkait emosi, kecemasan, depresi, serta stres. Sylvia juga berpengalaman menangani kasus yang berkaitan dengan masalah dalam hubungan romantis, masalah dalam support system, pemilihan karier, ataupun stres di kehidupan sehari-hari. Sylvia meyakini bahwa sikap penerimaan dan keterbukaan menjadi kunci dalam proses konseling. Ia akan berkolaborasi dengan klien untuk menghadapi apapun permasalahan yang dialami, sehingga kualitas hidup klien dapat meningkat ke arah yang lebih baik.

Fennisita adalah psikolog klinis dewasa dari Universitas Atma Jaya. Fenni memiliki keahlian dalam menangani isu seputar relasi antar pasangan/keluarga, kelelahan emosional, dan gangguan psikologis lainnya seperti kecemasan, depresi, pengalaman traumatis, dan gangguan kepribadian. Melalui pengalamannya berproses bersama klien, ia memahami bahwa setiap individu memiliki cerita yang unik di balik suatu perasaan, pikiran, dan perilaku. Oleh karena itu, caranya membantu dan mendampingi klien juga dipengaruhi oleh keunikan kasus dan pribadi setiap klien. Hal ini tentu menjadi tantangan, tetapi kesempatan untuk terlibat di dalam proses pemulihan klien merupakan sebuah pengalaman yang berkesan baginya. Bersama-sama dengan klien, Fenni akan menciptakan tempat bagi klien untuk merasa didengarkan dan dipahami, sehingga klien dapat merasa nyaman dan aman untuk menyembuhkan luka psikologis dan menemukan kembali keberdayaan diri mereka.

Lintang Mas Melati adalah seorang psikolog klinis dewasa yang menempuh pendidikan S1 di Universitas Indonesia dan lanjut meraih gelar Magister Profesi dari Universitas Tarumanagara. Lintang berpengalaman dalam menangani isu trauma dan kekerasan, khususnya kekerasan seksual, kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), dan kekerasan dalam pacaran (KDP). Selain itu, Lintang juga banyak menangani isu antar pasangan romantis pada umumnya, serta isu regulasi emosi yang mengarah pada perilaku menyakiti diri sendiri. Sejak 2018, Lintang tergabung sebagai psikolog mitra di sebuah yayasan di Jakarta yang bergerak pada bidang pemulihan psikologi dari trauma dan penguatan psikososial bagi masyarakat. Lintang selalu berupaya menyediakan non-judgmental safe space bagi para klien. Misinya sebagai Konselor Bicarakan.id adalah untuk membantumu memulihkan diri dan menjalani kehidupan yang lebih baik.

Ikhsan Bella Persada adalah seorang clinical psychologist yang telah menyelesaikan studi Master’s Degree nya dari Universitas Tarumanagara. Memiliki pengalaman praktik yang beragam mulai dari konseling di penjara, pusat tumbuh kembang anak, dan konseling pasangan. Ikhsan memiliki spesialisasi di bidang relationship antara pasangan/keluarga/teman, pengendalian emosi negatif, pencarian makna hidup, dan masalah kepercayaan diri. Misi ikhsan sebagai konselor Bicarakan.id adalah untuk membantu setiap individu agar menjadi lebih sehat secara psikologis, sehingga bisa memberi dampak positif baik untuk diri sendiri maupun lingkungan sekitarnya.

Giavanny adalah seorang psikolog klinis dari Universitas Padjajaran yang memiliki pemahaman yang mendalam pada proses tumbuh kembang anak-remaja, parenting, dan pola asuh. Vanny memiliki keahlian dalam menangani kasus terkait masalah sosial emosional, relasi orang tua dan anak, tumbuh kembang anak, permasalahan belajar, anak berkebutuhan khusus, dan juga minat & bakat. Selain itu, ia juga berpengalaman sebagai fasilitator bagi dewasa muda untuk dapat mengembangkan potensi dalam dirinya. Sebagai seorang psikolog, Vanny ingin membantu klien anak, remaja, orang tua, dan dewasa muda untuk dapat mengembangkan potensi dalam diri mereka dan memiliki kualitas hidup yang baik. Vanny percaya bahwa perkembangan sekecil apapun perlu dihargai dan merupakan bagian dari proses untuk menjadi lebih baik.

Hanna adalah seorang psikolog klinis lulusan Universitas Tarumanagara yang memiliki keahlian dalam membantu klien usia remaja hingga dewasa. Hanna telah membantu banyak klien dalam mengatasi masalah seperti gangguan suasana hati, kecemasan, serta masalah hubungan interpersonal dan keluarga. Melalui sesi konseling, Hanna ingin memberikan kesempatan bagi setiap klien untuk dapat mengekspresikan dirinya secara terbuka di lingkungan yang aman dan bebas dari penilaian atau penghakiman. Dengan demikian, ia percaya individu tersebut dapat merefleksikan pengalamannya untuk semakin memahami dirinya, mampu memberdayakan dirinya, dan bertumbuh semakin baik. Hanna yakin, bahwa hidup adalah proses untuk terus belajar, oleh karena itu penting untuk bisa memaafkan & menyayangi diri sendiri.

Jumat: 19.00-21.00
Sabtu & minggu: 11.00-13.00

Kezia adalah seorang Psikolog Klinis lulusan Universitas Tarumanagara dengan ketertarikan dalam menangani permasalahan psikologis yang berkaitan dengan masalah kecemasan, pengalaman traumatis, permasalahan emosi, isu seksualitas, relasi, serta masalah kepribadian. Kezia percaya bahwa setiap individu memiliki kekuatan dan hal-hal positif dalam diri mereka untuk bertumbuh dan berkembang menjadi lebih baik. Melalui suasana konseling yang aman, komunikasi efektif serta menumbuhkan insight bagi pembicara merupakan hal penting pada setiap sesi konseling. Sebagai konselor Bicarakan.id, Kezia ingin meningkatkan awareness pembicara akan kondisinya untuk selanjutnya meningkatkan kesejahteraan psikologis agar hidup lebih berkualitas.

Pukul 18.00-21.00 (Hari Senin-Jumat).
Pukul 08.00-12.00 (Hari Sabtu)

Arief adalah seorang psikolog klinis lulusan Universitas Tarumanagara tahun 2017. Arief sudah mengikuti program sertifikasi filial play coaching/mentoring dari Cipta Aliansi Edukasi, dan juga pelatihan art therapy dan menjadi anggota resmi dari Indonesian Art Therapy Community. Sebagai psikolog, Arief percaya bahwa setiap individu memiliki keunikan tersendiri dan memiliki cara yang khas dalam menyikapi tantangan kehidupan. Dalam praktiknya, Arief banyak menangani kasus yang berkaitan dengan kecemasan, penerimaan diri, serta relasi orangtua dan anak. Umumnya, Arief menerapkan art therapy dan client-centered therapy untuk mendukung perubahan positif dalam diri klien.

Rabu & Kamis: 16.00-19.00
Sabtu: 17.00-20.00

Veronica merupakan seorang psikolog klinis yang menyelesaikan studinya di Universitas Tarumanagara. Veronica percaya bahwa masa lalu dapat dijadikan pembelajaran, namun individu sebaiknya tidak terjebak dalam masa lalunya agar bisa melangkah ke masa depan. Veronica memiliki minat dalam beragam permasalahan psikologis remaja hingga dewasa, seperti kecemasan berlebih, hubungan percintaan, terminal illness, grief & loss dan masalah gangguan kepribadian. Melalui konseling berbasis art therapy, mindfulness, kognitif dan perilaku, Veronica akan mendengarkan dengan empati untuk membantu pembicara menyelesaikan masalah di masa lalunya serta focus di masa kini, agar dapat mencapai potensi maksimum dalam dirinya di masa depan.

Christella adalah seorang psikolog klinis lulusan Universitas Tarumanagara yang memiliki keahlian dalam menangani permasalahan psikologis yang berkaitan dengan masalah relasi, kecemasan, pengalaman traumatis, mood, serta masalah kepribadian. Christella meyakini bahwa dalam diri individu terdapat potensi dan kekuatan untuk dapat mengembangkan dirinya sendiri. Terkadang, berbagai kejadian yang terjadi dalam hidup bukanlah hal yang kita inginkan. Banyak hal yang tidak bisa dikendalikan oleh manusia, tetapi menyadari bahwa setiap dari kita dapat memilih bagaimana meresponinya merupakan kunci dari pertumbuhan diri. Melalui proses konseling, Christella mengupayakan untuk setiap klien dapat lebih mengenal dirinya dan pada akhirnya menemukan pencerahan dalam menghadapi permasalahannya. Bicarakanlah masalahmu, karena setiap individu berhak untuk didengarkan.

Percaya bahwa kepedulian adalah salah satu nilai utama dalam interaksi manusia, Astrid memutuskan menjadi seorang Psikolog Klinis Dewasa. Ia menyelesaikan studi Magister Psikologi dari Universitas Atma Jaya. Ia pernah bekerja di konsultan SDM, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham), dan menjadi konselor karir di sekolah dengan kurikulum internasional, sehingga berpengalaman dalam program pengembangan karir melalui eksplorasi minat dan pengelolaan diri. Dalam praktek psikologinya ia juga terbiasa menangani masalah kecemasan, depresi, pengelolaan emosi, hubungan interpersonal, serta masalah psikologis lainnya. Misi Astrid adalah memanusiakan setiap klien agar merasa berharga, berdaya, dan dapat berkembang sesuai dengan potensi yang dimilikinya.

Senin, Selasa, dan Kamis, pukul 19:00 WIB

Nathalie Sanchia adalah psikolog klinis dewasa lulusan Atma Jaya Jakarta. Nathalie memiliki pengalaman praktik yang beragam seperti di rumah sakit (baik pasien maupun tenaga kesehatan), komunitas penasun dan pasien HIV, serta panti jompo. Nathalie memiliki keahlian dalam menangani isu lansia, stres dan kecemasan yang mengarah pada self harm, karir dan pengembangan diri, serta masalah mental health secara umum. Selain sebagai psikolog klinis, Nathalie juga berkecimpung dalam kegiatan psikologi industri dan organisasi khususnya Assessment Center. Misinya sebagai psikolog adalah menjadi partner diskusi untuk para kliennya agar bisa berfungsi secara optimal, baik bagi dirinya sendiri maupun orang lain.

Rabu dan Kamis, pukul 10:00 - 17:00 WIB|Sabtu, pukul 08:00 - 15:00 WIB & 18:00 - 21:00 WIB

Anastasia Permata (Tasya) merupakan seorang psikolog klinis yang ahli dalam membantu permasalahan remaja dan dewasa. Tasya berpengalaman dalam menangani masalah yang berkaitan dengan adiksi (narkoba), permasalahan remaja, seksualitas, serta permasalah relasi dan pasangan. Ia berpandangan bahwa setiap orang memiliki cerita perjalanan hidup masing-masing dan tindakan yang dilakukan oleh seseorang pasti memiliki alasan yang melatarbelakanginya. Sebagai psikolog di Bicarakan.id, Tasya memiliki misi untuk membantu seseorang menemukan kebermaknaan hidup dan pandangan yang lebih positif secara tulus terhadap kehidupan yang dijalaninya.

Waktu itu oke oke aja sih semuanya, aku seneng banget sih sebenernya karna konselornya juga menjadi pendengar yang baik jadinya tuh ngerasa enak... aku ambil 2 sesi, jadi selama kurang lebih 2 jam ngobrolnya enak banget. Aku memutuskan konseling karna ada masalah trus butuh profesional menjadi temen cerita paling engga dikasih penilaian yang objektif soalnya kalo kita cerita ke orang2 yang kita kenal disitu udah ngga bisa dibilang objektif trus terutama konselor itu ngga judgement. Dan hasilnya adalah perasaan kita divalidasi, yang ternyata penting banget buat individu. Meskipun tidak membenarkan, dan kak Rahel juga berkali-kali bilang tidak membenarkan tapi ya itu respon kita terhadap masalah yg kita alamin trus juga diarahkan, Konselor Rahel juga ngga nargetin yang maksa harus bangkit lagi. Karna waktu itu aku sempet ngga mengenal diri aku sendiri, aku ngga tau arah hidupku kemana lagi, padahal aku bukan tipe orang kayak gitu. Setelah konseling, aku jadi tau mungkin saat itu lagi dalam keadaan marah aja, aku lagi berada di air yang keruh makanya ngga bisa mikir jernih. Setelah 2 jam konseling tuh, aku merasa clear. Karena konselor Rahel mengurai benang yang kusut, dicari akar masalahnya apa.

Konselor Rahel membantuku mengurai benang yang kusut di pikiranku, dicari akar masalahnya apa

Awalnya aku nyeritain masalah aku, trus konselor Rahel ngasih masukan... apa yang aku alami itu sebenernya normal gitu. dia bener-bener bikin aku ngerti what I've been through itu ngga salah. Trus dia ngasih solusi dan bagiku itu solusi yang sangat masuk akal kalo dicoba akan berhasil. Aku sukanya bener-bener dikasih masukan dan dia sangat understandable dengan masalah yang aku alami. Sebelumnya aku udah ke psikiater dan minum obat, aku berhenti sendiri tanpa disuruh dokternya. Trus aku ngerasa kayak makin parah emotional controlnya sampe aku berusaha pengen ngobrol lagi sama psikolog dan pada saat ini budget aku belum nyampe untuk ke psikiater makanya aku coba untuk ke psikolog gitu. Sebenernya setelah ngobrol sama konselor Rahel, aku sempet ngga ngelakuin apa yang harus dilakuin, karena saat itu something happened and I focused on someone else tapi setelah seminggu orang ini ngecewain aku, aku justru malah tenang. Aku berpikir rasional dan ngelakuin yang konselor Rahel suruh aku. Latihan pernafasan 10 menit sampe 15 menit gitu, sempet shock, sempet sedih tapi setelah itu aku kayak lebih tenang dan bisa lebih handle masalahnya.

Konselor Rahel membuatku bener2 paham bahwa what I've been through itu wajar

Dari kak Rahelnya sendiri itu membimbing banget karena efek sampai sekarang yang disampaikan oleh kak Rahel itu masih aku pegang. Paparannya kak Rahel jelas banget, kendala yang aku hadapi saat ini, solusinya seperti apa dan saat konseling juga kak Rahel lebih two comunication, jadi menjelaskan sesuatu trus minta feedbacknya dari aku. Aku merasa ada masalah yang itu-itu terus dan ngga bisa diselesaikan, untuk berkurangpun susah makanya aku mau konseling dengan Profesional. Setelah konseling sama kak Rahel, hal paling penting adalah ngontrol pikiran, ketika aku ada negative thinking terhadap seseorang atau diri sendiri, aku harus stop disitu dan mencoba memikirkan pikiran-pikiran potitif lagi. Dan hal-hal yang tidak bisa aku kontrol seperti asumsi-asumsi terjadi dimasa depan, lalu berhenti dipikiran-pikiran itu.

Setelah konseling sama kak Rahel, aku belajar bahwa hal paling penting adalah mengontrol pikiran

Konselingnya berjalan lancar, tapi karna baru pertama kali dan bentar jadi merasa belum puas aja gitu. Aku ngerasa capek terus, sedih terus dan tiba-tiba nangis. Trus konselor rahel bilang, "ya gapapa ngerasa kayak gitu, hidupkan ngga selalu happy2 terus. ada porsi-porsinya" karena sebelumnya tuh aku ngerasa kalo sedih ngga boleh. Trus aku jadi tau harus ngapain dulu. Aku kalo ditanya positifnya aku tuh ngga bisa jawab trus kalo kata konselor Rahel coba dilist hari ini ada yang bisa aku lakuin. Aku jadi bisa ngerasa 'oh iya hari ini aku bisa ngelakuin ini ya." Kedepannya, aku ingin melanjutkan konselingku dengan kak Rahel.

hidupkan ngga selalu happy2 terus. ada porsi-porsinya

Konselingnya efektif banget, we have only one hour tapi pembicaraannya padat dan tracking the problem. Karena kondisinya udah parah aja dan kayak mengganggu sih jadi aku memutuskan untuk coba konseling. Kak Rahel ngasih tau coping the problem, ngga cuma ngasih tau tapi ngejelasin kenapa, fungsinya apa, kenapa harus kayak gini dan dikerjainnya harus rutin. Jadi aku ada sensenya gitu, sense untuk "oh ini penting dan harus dikerjain" karena ada beberapa yang ngasih tau caranya aja tapi ngga ngejelasin. Kak Rahel juga jelasin, sebenernya kayak coping mechanism kayak Breathing technique dan sebagainya itu ngga serta merta menyelesaikan masalah tapi itu cuma lebih lebih tenang dulu dan bisa jadi memetakan masalah, lalu masalahnya harus diseleseiin sendiri gitu. Jadi aku tahu perjalanannya ngga singkat. Aku jadi ngerti kalau perilaku bisa ngetrigger perasaan dan sebaliknya, trus kak Rahel ngejelasin itu pentingnya kita mapping. Ketika ada hal-hal yang bertentangan tuh kita catet, biar kita tau triggernya apa gitu, jadi kita bisa pecah berurutan mulai dari yang paling gampang sampai yang paling sulit.

Konseling dengan kak Rahel efektif banget, pembicaraannya padat dan tracking to the problem

Kak Rahel ngasih 2 solusi buat aku, solusi dari pendapat dia, pandangan secara pribadi sama pandangan psicological gitu dalam medisnya. Aku dapet beberapa opsi untuk ngelakuin sesuatu dan aku berhasil ngelakuin salah satu opsi dari kak Rachel. Yang aku spotlight banget itu, dia ngasih aku 2 pandangan yang ngebuat aku punya option. Selama konseling dia ngga pernah nyela omongan aku. Solusi yang dia kasih ke aku itu 'solusi anak muda' yang rasional jadi ngga kayak solusi orang tua kayak 'sabar aja'. Aku merasa lebih terbuka setelah konseling sama kak Rachel. Dan kak Rachel memberikan kenyataan dibalik perasaan, lebih menunjukkan faktanya.

Kak Rahel memberi solusi yang yang rasional jadi nggak kayak solusi orang tua kayak 'sabar aja'

Aku merasa ada teman baru yang bisa menjadi tempat ceritaku tanpa perlu takut dijudge. Jadi meskipun ini konseling pertamaku, aku merasa nyaman dengan kak Rahel. Menurutku, kadang ada hal2 yang harus kita bicarakan dengan orang yang memang profesional. Orang yang bisa bersifat tidak judgmental dan bisa memberi sudut pandang yang lain. Setelah konseling, aku merasa nggak semenyaramkan itu kok konseling dengan psikolog... justru aku merasa kayak udah kenal lama sama kak Rahel saking relatenya. Dia bener2 mendengarkan ceritaku, dan mau melihat dari semua sudut pandang. Aku jadi merasa jauh lebih baik setelah dengar solusi dan pendapat2 kak Rahel.

Kak Rahel bener2 mendengarkan ceritaku, dan mau melihat dari semua sudut pandang

Konselor Rahel menjelaskan apa yang aku alami secara rinci, lalu kasih advice apa yang harus aku lakukan setelahnya, dan kirim rangkuman konselingnya nggak lama setelah sesi berakhir. Menurutku konselingnya berjalan lancar dan efektif ya, karena kemarin itu aku bener2 pusing sama masalah ini. Cara dia menenangkanku adalah dengan bilang kalau misalnya ada hal2 yang bikin aku sedih atau apa itu jangan langsung dihindarin -- melainkan berusaha untuk terima semuanya. Jangan langsung ngalihin pikiran atau cari distraksi, apalagi menyalahkan diri sendiri.

Kak Rahel membantu aku untuk melatih diri supaya jangan langsung ngalihin pikiran atau cari distraksi, apalagi menyalahkan diri sendiri

Awalnya jujur saya sempet ragu untuk konseling gini, karna aku khawatir nanti di sesi konseling hanya akan dikasih semangat2 aja tanpa ada solusi. Bahkan sampai H-1 pun saya kepikiran untuk cancel sesi konselingnya. Tapi saya bersyukur akhirnya memutuskan untuk mencoba konseling dengan kak Rahel, karena di sesi konseling itu saya berasa bener2 dapet solusi yang teknis dan praktikal. 2 hal yg saya belajar banget adalah: Cara untuk kendaliin pikiran negatif ketika sedang sendirian, karena depresi saya venderung muncul pas saya lagi sendiri. Lebih memperhatikan bukti mendukung dan bukti tidak mendukung dari pikiran2 negatif saya. Lalu saya juga belajar untuk lebih menghargai diri sendiri, baik sisi negatif maupun sisi positif saya. Saya juga senang ketika melihat rangkuman evaluasi yang betul2 detil, sampai detil minor kecil pun dia ingat. Itu nembuat saya sangat merasa dihargai.

Rahel Roeroe, M. Psi., Psikolog

Profil

Lainnya tentang Rahel

Testimoni

Psikolog
Lainnya

Rahel Roeroe, M. Psi., Psikolog

Profil

Lainnya tentang Rahel

Podcast Sharing

Testimoni

Psikolog Lainnya

Psikolog
Lainnya